Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Pemeriksaan Dan Perbaikan Karburator Sepeda Motor Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Sistem-Sistem Pada Karburator Sistem-Sistem Pada Karburator Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator - [PDF Document] Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Pembongkaran dan Pemasangan Karburator Sepeda Motor Supra Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Pemeriksaan Dan Perbaikan Karburator Sepeda Motor Pemeriksaan Tinggi Karburator Sepeda Motor Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Cara Kerja Karburator Pada Kondisi Kecepatan Rendah Stationer / Idle - lks otomotif MODUL TBSM PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR-dikonversi PDF Pemeriksaan Dan Perbaikan Karburator Sepeda Motor Pemeriksaan Karburator — Steemit TUNE UP ENGINE MOTOR BAKAR OTOMOTIF Pemeriksaan, Perawatan dan Penyetelan Karburator Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator 10 Komponen Karburator Mobil dan Fungsinya - Showroom Mobil Soal UAS Teori Kejuruan TKR Gasal XII 1718 Susulan PDF PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN - PDF Download Gratis DOC ENGINE TUNE UP 2 PEMERIKSAAN SISTEM BAHAN BAKAR Imam Solikhin - TUNE UP ENGINE MOTOR BAKAR OTOMOTIF Pemeriksaan, Perawatan dan Penyetelan Karburator Sumber Belajar - SEAMOLEC PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN - PDF Download Gratis Sistem-Sistem Pada Karburator Job Bahan Bakar Sepeda Motor PDF Jobsheet Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Sistem Bahan Bakar Mekanik BUKU INFORMASI MELAKUKAN PERAWATAN KARBURATOR PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN - PDF Download Gratis Pemeriksaan Karburator - [DOC Document] TUNE UP ENGINE MOTOR BAKAR Jadwal Perawatan Berkala Karburator Sistem Bahan Bakar Konvensional Pada Sepeda Motor PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA MOTOR INJEKSI BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN GAS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCAS BUKU INFORMASI MELAKUKAN PERAWATAN KARBURATOR Cara Kerja Karburator Pada Kondisi Kecepatan Rendah Stationer / Idle - lks otomotif PEMELIHARAANSERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN Soal Ujian Sekolah Kelas Xii Otomotif PDF Kenali Cara Kerja Karburator pada Motor Sistem Karburator Mobil dan Fungsi Komponen Pelengkapnya OTOMOTIF Pemeriksaan, Perawatan dan Penyetelan Karburator Jobsheet Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Sistem Bahan Bakar Mekanik PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN - PDF Download Gratis Fungsi Katup Solenoid Pada Karburator dan Cara Kerjanya - Kita Punya TUNE UP Langkah-Langkah Tune Up Mesin Mobil Pemeriksaan Karburator - [DOC Document] Pemeriksaan dan Penyetelan Pelampung BUKU INFORMASI MELAKUKAN PERAWATAN KARBURATOR Pemeriksaan Karburator TUNE UP ENGINE MOTOR BAKAR Sistem Pelampung Pada Karburator Fungsi dan Cara Kerja - Sekolah Kami PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN - PDF Download Gratis Pemeriksaan Karburator - [DOC Document] Sistem-Sistem Pada Karburator TUNE UP ENGINE MOTOR BAKAR SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN - PDF Download Gratis OTOMOTIF Pemeriksaan, Perawatan dan Penyetelan Karburator KUMPULAN SOAL-SOAL SISTEM BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR – Marokela Sistem-Sistem Pada Karburator Jobsheet Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Sistem Bahan Bakar Mekanik PDF Cara Memeriksa dan Cara Menyetel Karburator Mobil – aificadica PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN - PDF Download Gratis TEKNIK KENDARAAN RINGAN Pemeriksaan Karburator Jobsheet Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Sistem Bahan Bakar Mekanik - [DOCX Document] Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Sistem-Sistem Pada Karburator TEKNIK KENDARAAN RINGAN Pemeriksaan Karburator Jobsheet Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Sistem Bahan Bakar Mekanik PDF Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Pemeriksaan Dan Perbaikan Karburator Sepeda Motor Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja Karburator Paling Lengkap - Otomotif Studi Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Pemeriksaan Karburator — Steemit Sistem-Sistem Pada Karburator Memeriksa pengikatan karburator, mekanisme penggerak katup gas, keausan poros katup gas, dan fungsi sistem percepatan - Our Akuntansi Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Sistem Pada Karburator Beserta Fungsinya Masing - Masing Yang Perlu Sahabat Ketahui - Klasotomotif Berbagi Dan Belajar Ilmu Otomotif Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Pages 201 - 240 - Flip PDF Download FlipHTML5 PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM BAHAN BAKAR _PUGUH - Tabel 1 Kisi-Kisi Soal Pengetahuan Kunci Jawaban dan Cara Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Course Hero TEKNIK KENDARAAN RINGAN Pemeriksaan Karburator Sistem-Sistem Pada Karburator Jobsheet Pemeriksaan Dan Pemeliharaan Sistem Bahan Bakar Mekanik PDF soal pilihan ganda sistem bahan bakar 1. 1. Apa fungsi sistem bahan bakar a. Untuk mencampur udara dan air. b. Untuk menc 371692007-RPP-TEMA-3-4-4-4-Perawatan-Berkala-Mesin 1.doc - LESSON PLAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Course Hero Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator Bagian - Bagian Karburator Dan Fungsinya Pemeriksaan Dan Perbaikan Karburator Sepeda Motor DOC DIAN SUSANTO - pmo bab 2 Untitled Tanpa Bongkar, Begini Cara Mudah Deteksi Karbu Vakum Rusak di Motor - Soal Pilihan Ganda Sistem Bahan Bakar - Macam-Macam Karburator PMKR 11 Quiz - Quizizz TEKNIK KENDARAAN RINGAN Untitled Pemeriksaan Sistem Pemasukan dan Pembuangan Sepeda Motor - YouTube
iiiABSTRAK Eko Priyo Sulistyono, Mekanisme Dan Perawatan Sistem Bahan Bakar Yamaha Mio Tahun 2004, Laporan Tugas Akhir, Program Studi Teknik MesinHidupkanmesin. 2. Putarlah penyetel RPM (lihat gambar) sampai tacho meter menunjukkan 800. 3. Putarlah sekrup penyetel idle sampai meter menunjukan putaran mesin maksimum. 4. Putar kembali sekrup penyetel RPM di putar sampai RPM mencapai 800. Penyetelan idle mesin dengan CO Meter : 1. Hidupkan mesin . 2.
Pada sistem bahan bakar konvensional, komponen yang berfungsi untuk mencampur dan mengkabutkan bahan bakar adalah karburator. Karburator sendiri berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakar dengan udara dengan perbandingan yang tepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mesin. Selain itu, karburator juga berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar serta berfungsi untuk membuat campuran bahan bakar dan udara menjadi homogen. Untuk mendapatkan perbandingan antara bahan bakar dan udara yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin maka pada karburator dilengkapi dengan beberapa sistem. Sistem-sistem pada karburator sendiri antara lain sistem pelampung, sistem stasuiner idle, sistem putaran lambat, sistem putaran tinggi, sistem tenaga, sistem percepatan, sistem cuk, Hot Idle Compensator HIC, anti dieseling. Sistem pelampung pada karburator berfungsi untuk menjaga agar permukaan dari bahan bakar yang ada di dalam ruang pelampung tingginya tetap konstan dan sesuai dengan standar. Dengan adanya sistem pelampung dalam karburator maka dapat membuat jumlah bahan bakar yang dikabutkan dapat selalu dalam kondisi stabil. Sistem stasioner atau idle pada karburator berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakar dan udara pada saat mesin stasioner sehingga putaran mesin tetap langsam dan tidak akan mati. Sistem stasioner bekerja ketika katup throttle atau katup gas tidak bekerja menutup. Bahan bakar pada keadaan ini akan mengalir melalui saluran idle port kemudian masuk ke dalam ruang bakar. Sistem kecepatan lambat pada karburator berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakar dan udara pada saat katup throttle atau gas mulai dibuka agar mesin dapat bekerja pada kecepatan yang masih rendah. Bahan bakar pada keadaan ini akan mengalir melalui saluran idle port dan slow port kemudian masuk ke dalam ruang bakar. Sistem putaran tinggi high speed system Sistem kecepatan tinggi pada karburator berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakar dan udara pada saat mesin berputar dalam kecepatan tinggi sehingga pada sistem ini akan menyediakan campuran bahan bakar dan udara menjadi lebih banyak lagi untuk memperoleh output tenaga mesun yang tinggi pula. Pada jenis karburator yang memiliki barrel lebih dari satu, sistem kecepatan tinggi dibagi menjadi dua yaitu sistem kecepatan tinggi primer dan sistem kecepatan tinggi sekunder. Bahan bakar pada keadaan ini akan mengalir melalui nosel utama kemudian masuk ke dalam ruang bakar. Sistem tenaga power system Sistem tenaga pada karburator berfungsi untuk menyediakan campuran bahan bakar dan udara pada saat mesin terbebani beban mesin meningkat. Beban mesin meningkat ketika kendaraan membawa muatan yang lebih berat, kendaraan sedang berjalan pada tanjakan dan lain-lainnya. Ketika beban mesin meningkat maka putaran mesin cenderung turun sehingga mengakibatkan kevakuman yang terjadi di dalam ruang venturi juga akan menurun. Karena kevakuman di ruang venturi menurun maka aliran bahan bakar yang melalui nosel utama menjadi berkurang. Oleh sebab itu diperlukan sistem tenaga yang akan menambah suplai bahan bakar ketika mesin dalam keadaan terbebani. Sistem tenaga bekerja berdasarkan kevakuman yang terjadi pada intake manifold. Sistem percepatan acceleration system Pada saat pengendara menginjak pedal gas secara tiba-tiba maka katup throttle juga akan membuka secara tiba-tiba pula sehingga mengakibatkan aliran udara yang masuk ke dalam karburator akan menjadi cepat sehingga volume udara menjadi lebih banyak. Sementara pada bahan bakar alirannya akan lebih lambat tidak dapat mengimbangi karena berat jenis bahan bakar lebih besar dibandingkan dengan berat jenis udara. Oleh sebab itu ketika katup throttle dibuka secara mendadak maka akan mengakibatkan campuran bahan bakar dan udara menjadi kurus. Padahal saat akselerasi ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk menghindari campuran yang kurus saat percepatan akselerasi maka dibuatlah sistem akselerasi pada karburator. Fungsi dari sistem akselerasi pada karburator yaitu untuk menambah volume bahan bakar yang dialirkan saat pengendara melakukan akselerasi. Pada saat mesin dalam keadaan dingin maka bahan bakar tidak akan dapat menguap dengan baik, sebagian bahan bakar akan mengembun di dinding intake manifold. Keadaan tersebut akan berakibat membuat campuran bahan bakar dan udara menjadi kurus pada saat mesin dingin sehingga mesin akan susah untuk dinyalakan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pada karburator dilengkapi dengan sistem cuk. Sistem cuk berfungsi untuk menutup saluran udara sebelum masuk ke venturi nosel utama sehingga ruang dibawah katup cuk akan bertambah kevakumannya saat mesin distart atau dihidupkan. Karena kevakuman pada ruang dibawah katup cuk meningkat, akibatnya bahan bakar akan keluar dari nosel utama sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi kaya. Untuk membuka dan menutup katup cuk ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan secara otomatis. Cara manual yaitu dengan menarik dan menekan panel cuk untuk mengaktifkan dan mengnonaktikan katup cuk nya. Sedangkan cara otomatis yaitu katup cuk akan menutup secara otomatis jika keadaan mesin masih dingin dan akan membuka otomatis ketika mesin sudah mulai panas. Sistem Hot Idle Compensator HIC pada karburator berfungsi untuk menambah suplai udara di dalam intake manifold pada saat temperatur mesin meningkat karena jika temperatur mesin meningkat maka bahan bakar berkemungkinan akan mudah menguap, sehingga jika kendaraan berjalan lambat maka campuran bahan bakar dan udara dapat menjadi kaya. Untuk mencegah hal tersebut maka digunakan sistem HIC untuk menambah suplai udara pada kondisi tersebut. Sistem HIC menggunakan katup thermostatic dengan bi-metal yang dapat membuka dan menutup berdasarkan suhu atau temperatur. Anti dieseling Anti dieseling pada karburator berfungsi untuk menutup bahan bakar yang mengalir ke saluran idle port saat kunci kontak dimatikan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya dieseling pada mesin yaitu mesin masih menyala saat kunci kontak telah dimatikan. Menyalanya mesin disebabkan karena temperatur mesin yang panas sehingga walaupun busi tidak memercikkan bunga api, campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar masih dapat terbakar karena panas mesin. Untuk itu aliran bahan bakar yang mengalir ke ruang bakar harus dihentikan. Oleh sebab itu dilengkapilah anti dieseling pada karburator. Sistem ini menggunakan katup solenoid yang akan membuka saluran ketika kunci kontak on dan akan menutup saluran ketika kunci kontak off.
Paduan aluminium banyak digunakan sebagai komponen automotif dengan proses manufaktur berupa pengecoran. Paduan aluminium memiliki kemampuan dicor yang sangat baik dengan masa jenis yang relatif ringan dibandingkan material lainnya. Dalam penelitian ini telah dipelajari penyebab keretakan pada komponen karburator paduan Al-9,8Si-1,9Cu hasil proses die casting setelah pemakaian. Tahapan penelitian untuk mengetahui penyebab kegagalan adalah melakukan pengamatan dan pengujian. Pengujian dilakukan pada sampel yang mengalami retak dan sampel pembanding yaitu komponen karburator yang sengaja dipatahkan dan komponen karburator yang secara visual tidak terlihat retak. Beberapa pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah SEM-EDS scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy, uji kekerasan metoda Brinell dan pengamatan metalografi dengan mikroskop optic OM. Kegagalan terjadi pada batas pertemuan logam cair dengan struktur mikro yang berbeda. Perbedaan struktur ternyata diakibatkan adanya double shoot saat proses die casting. Penjalaran retakan terletak pada batas butir eutektik α + Si. Struktur eutektik teramati tidak homogen sehingga menginisiasi terjadinya retakan secara mikro. Figures - uploaded by Cahya SutowoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Cahya SutowoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN KARBURATOR AKIBAT DOUBLE SHOOT SAAT PROSES DIE CASTING Cahya Sutowo, Saefudin, Budi Priyono Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI Kawasan Puspiptek Serpong, Gedung 470, Tangerang 15314 e-mail csutowo ABSTRAK Paduan aluminium banyak digunakan sebagai komponen automotif dengan proses manufaktur berupa pengecoran. Paduan aluminium memiliki kemampuan dicor yang sangat baik dengan masa jenis yang relatif ringan dibandingkan material lainnya. Dalam penelitian ini telah dipelajari penyebab keretakan pada komponen karburator paduan Al-9,8Si-1,9Cu hasil proses die casting setelah pemakaian. Tahapan penelitian untuk mengetahui penyebab kegagalan adalah melakukan pengamatan dan pengujian. Pengujian dilakukan pada sampel yang mengalami retak dan sampel pembanding yaitu komponen karburator yang sengaja dipatahkan dan komponen karburator yang secara visual tidak terlihat retak. Beberapa pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah SEM-EDS scanning electron microscopy-energy dispersive spectroscopy, uji kekerasan metoda Brinell dan pengamatan metalografi dengan mikroskop optic OM. Kegagalan terjadi pada batas pertemuan logam cair dengan struktur mikro yang berbeda. Perbedaan struktur ternyata diakibatkan adanya double shoot saat proses die casting. Penjalaran retakan terletak pada batas butir eutektik α + Si. Struktur eutektik teramati tidak homogen sehingga menginisiasi terjadinya retakan secara mikro. Kata kunci Paduan aluminium, die casting, karburator, kegagalan, retakan mikro. PENDAHULUAN Paduan Al-Si-Cu banyak digunakan untuk komponen otomotif seperti karburator, blok mesin dan kepala silinder karena memiliki beberapa keuntungan seperti mudah dimesin, ringan, mudah didaur-ulang dan harganya relatif murah [1]. Telah terjadi kegagalan pada produk komponen otomotif, kegagalan berupa retakan pada komponen karburator hasil coran. Terjadinya retak diketahui pada saat pemakaian. Berdasarkan informasi awal, komponen karburator dan patahan komponen karburator sebagaimana pada Gambar 1 dibuat dari bahan paduan aluminium silikon dengan kadar silikon sekitar 12%. Komponen karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan udara dalam ukuran yang tepat sesuai kebutuhan untuk kemudian disalurkan ke dalam ruang pembakaran silinder dalam bentuk kabut. 2 Gambar 1. Foto visual sampel komponen karburator Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya keretakan pada komponen karburator sehingga dapat mencegah kegagalan dengan penyebab yang sama terjadi kembali. Tahapan analisa kerusakan meliputi pengamatan dan pengujian pada komponen karburator yang mengalami retak, pengujian juga dilakukan pada sampel pembanding yaitu komponen radiator yang sengaja dipatahkan dan komponen radiator yang secara visual tidak terjadi retak. Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi kimia menggunakan Spark OES optical emission spectroscopy, metalografi dengan mikroskop optik dan SEM scanning electron microscope, serta analisa komposisi kimia pada area tertentu menggunakan EDS energy dispersive spectroscopy . METODE PENELITIAN Material yang digunakan pada pengujian adalah master ingot dan material komponen karburator. Pengujian pada material komponen radiator sebanyak tiga sampel yaitu Sampel 1 komponen karburator yang mengalami kegagalan pada saat pemakaian, sampel 2 komponen karburator yang sengaja dipatahkan pada area patahan identik dengan sampel 1 sebagai pembanding pengujian, dan sampel 3 komponen karburator yang secara visual tidak mengalami kegagalan. Pengujian komposisi kimia dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia material ingot dan komponen karburator, preparasi dilakukan pada permukaan spesimen melalui pengampelasan terlebih dahulu kemudian spesimen diletakkan pada chamber penyimpanan spesimen dalam spektrometer untuk selanjutnya dilakukan pengujian dengan ditembak elektron, panjang gelombang yang dihasilkan menunjukkan unsur-unsur yang terkandung dalam sampel. Pengujian kekerasan menggunakan metode Brinell, sedangkan pengamatan struktur mikro menggunakan teknik metalografi pada penampang sampel ingot dan sampel komponen. 3 Prosedur teknik metalografi adalah sebagai berikut pemotongan spesimen, spesimen di-mounting, kemudian diampelas, dipoles, dietsa dengan larutan Kalling’s dan dilakukan pengamatan melalui pemotretan. Pengamatan dengan SEM dilakukan untuk melihat struktur mikro area penampang dengan perbesaran yang lebih tinggi, sedangkan EDS dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia pada area tertentu disekitar retakan atau patahan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian komposisi kimia dengan spark-OES pada pada Tabel 1, sampel komponen karburator menunjukkan bahwa material dari komponen tersebut adalah paduan Al-Si hypereutectic dengan kandungan Si sebesar 13 – 16 % berat, sedangkan material dari master ingot analog dengan standar JIS ADC12 Tabel 1. Hasil analisa komposisi kimia pada material paduan Al-Si-Cu pada komponen karburator dan master ingot menggunakan OES. UNSUR KarburatorArea A % berat Karburator Area B % berat Master Ingot ADC12 JIS H 5302 Si 16,561 13,333 9,765 9,6 – 12,0 Cu 5,977 3,588 1,902 1,5 – 3,5 Fe 1,067 1,024 0,695 maks 1,3 Mn 0,742 0,412 0,223 maks 0,5 Mg - - 0,257 maks 0,3 Zn 1,192 0,997 0,787 Maks 1,0 Ni 4,296 1,160 0,446 Maks 0,5 Sn 0,778 0,282 0,123 Maks 0,3 Al Bal. Bal. Bal Bal. Nilai kekerasan rata-rata pada material Al-Si paduan dari komponen karburator adalah sebesar 100 HB, tingginya kekerasan didukung oleh hasil analisa komposisi kimia yang menunjukkan bahwa kandungan Si dalam komponen tersebut cukup tinggi. Gambar 2 menunjukkan struktur mikro pada area A dan B. Pada gambar tersebut teramati adanya perbedaan struktur antara area A dan area B. Area A memiliki struktur Al-primer dan Si eutectic. Pada area B fasa yang terbentuk adalah secondary arm dendritic dari Al-primer dan Si-primer yang tersebar halus. Penjalaran patahan terletak pada batas perubahan struktur mikro dari struktur eutektik α + Si yang halus dan kasar. Impurity yang terbentuk adalah porosity, oksida dan sludge. 4 Area retakan area A area B Gambar 2. Foto hasil metalografi penampang melintang sampel 1, terlihat adanya perbedaan struktur disekitar retakan antara area A dan Area B. Etsa Kalling’s Reagent Gambar 3 menunjukkan foto hasil SEM pada area A dan B. Pada area A struktur yang terbentuk adalah Al-primer dan Si-eutectic, serta Si eutectic berbentuk jarum dalam matriks Al-primer. Sedangkan pada area B fasa yang terbentuk adalah secondary arm dendritic dari Al-primer dan Si-primer. Pada Gambar 3 teramati bahwa pada area retakan memiliki struktur yang berbeda-beda, hal ini menunjukkan adanya mikro segregasi dari unsur silikon. a b Gambar 3. Foto hasil SEM sampel 1 komponen karburator yang mengalami kegagalan pada posisi melintang pada a Area A dan, b Area B. Etsa Kalling’s reagent Gambar 4 menunjukkan foto hasil SEM pada sampel 2 dari area A dan B. Pada gambar tersebut teramati adanya perbedaaan struktur antara area A dan area B, dimana pada area A memiliki struktur secondary arm dendritic dari Al-primer dan Si-primer yang tersebar halus A A B B Si-eutectic Al-primer Si-primer Fasa Si berbentuk jarum Matriks Al-primer Matriks Si-primer Secondary arm dendritic dari Al-primer 90m90µm 90µm 5 serta adanya blocky prime Silicon Gambar 4a, sedangkan area B memiliki struktur Al-primer dengan ukuran butir yang homogen, dan beberapa Si eutectic berbentuk jarum dalam matriks Al-primer Gambar 4b. Adanya pengotor impurity sepanjang batas butir Al-primer juga teramati dalam Gambar 4b. Perbedaan struktur ini juga menunjukkan adanya mikro segregasi unsur silikon dalam sampel tersebut. a b Gambar 4. Foto hasil OM pada penampang melintang sampel 2, terlihat adanya perbedaan struktur disekitar retakan antara ; a area A, dan b Area B . Etsa Kalling’s reagent Gambar 5 menunjukkan hasil metalografi pada sampel 3 pada area A dan area B. Teramati area B memiliki struktur secondary arm dendritic dari Al-primer dan Si-primer tersebar halus Gambar 5b, sedangkan area A memiliki struktur Al-primer dengan ukuran butir yang homogen, dan Si eutectic berbentuk jarum dalam matriks Al-primer Gambar 5a. Porositas juga teramati sebagaimana pada Gambar 5a. Struktur mikro pada komponen karburator dengan menggunakan proses double shoot, yaitu sampel 2 dan sampel 3, menunjukkan pola yang sama dengan sampel 1. a b Gambar 5. Foto hasil OM pada sampel 3, terlihat adanya perbedaan struktur disekitar inisiasi retakan antara; a area A, dan b Area B. Etsa Kalling’s reagent Si-primer Secondary arm dendritic A-rimerFasa Si Al-primer 90µm 90µm 90µm 90µm 6 Hasil SEM-EDS pada sampel 3 menunjukkan bahwa fasa berbentuk jarum dalam matriks Al-primer adalah fasa Si, Si-primer terbentuk dibuktikan pada spot 3 area tersebut Si=22,42 % dan pada spot 4 kadar Si = 30,77% artinya pada area tersebut kadar Si sangat tinggi. Pada area Si-primer juga teramati adanya retakan mikro micro cracking. Gambar 6. Foto hasil SEM sampel 3 pada area yang mendekati batas antara daerah A dan B. Area A terbentuk struktur al-primer dengan fasa Si yang berbentuk seperti jarum dalam matriks Al dendritik, sedangkan pada area B terbentuk secondary arm dendritic dari al-primer dan Si-primer yang tersebar halus. Etsa Kalling’s reagent. a. b. c. Gambar 7. Foto hasil metalografi pada penampang melintang sampel jauh dari retakan. Dalam struktur mikro teramati adanya; a. pengotor berwarna hitam dari unsur-unsur Fe-Zn-Mn-Ni-Sn sepanjang batas butir Al-primer dendritik pada sampel 1, b.blocky silikon primer dalam sampel 2, c. porositas. Etsa Kalling’s reagent Hasil pengamatan struktur mikro terhadap ingot pada lampiran tambahan menunjukkan struktur fasa α Al + Eutektik α + Si. Dari gambar tersebut tidak menunjukkan adanya fasa Si Primer dan Sludge. Sehingga dapat dikatakan bahwa ingot yang digunakan cukup baik ditinjau dari komposisi dan unsur pengotor, sesuai dengan standard ADC12. AREA A AREA B imuritsludeorosit 7 Gambar 8. Foto hasil metalografi pada master ingot. Etsa Kalling’s Reagent. Dari hasil pengamatan struktur mikro di atas kegagalan komponen karburator dapat disimpulkan bahwa perambatan retak terjadi pada batas pertemuan logam cair akibat proses double shoot. Sedangkan pembentukkan senyawa sludge belum berpengaruh besar terhadap kegagalan. . KESIMPULAN • Material komponen karburator adalah paduan Al-Si-Cu analog dengan ADC 12 JIS H5302 • Pada produk coran terdapat senyawa kompleks dari Si-Fe-Mn-Al yang disebut dengan sludge dalam jumlah kecil dan belum nampak gejala negatif terhadap komponen tersebut. Gejala negatif yang ditimbulkan hanya berupa komposisi kimia pada komponen yang tidak homogen yaitu unsur Si, Mn, Fe cenderung lebih tinggi dari standar. • Senyawa sludge terbentuk akibat proses peleburan paduan aluminium dengan kandungan Fe yang cukup tinggi sehingga akan mengental dan cenderung mengendap di bawah ladel. Karena faktor waktu dan temperatur senyawa sludge tersebut dapat bertambah dan akhirnya akan terbawa ke produk coran. Apabila hal ini terjadi akan menurunkan sifat mekanik getas dan terbentuknya hard spot pada permukaan coran yang dapat menurunkan sifat mampu mesin. Namun pada kasus kegagalan karburator, efek dari senyawa kompleks tersebut belum berpengaruh besar dan hanya berpengaruh terhadap komposisi kimia yang tidak homogen untuk beberapa area pada komponen yang ditandai dengan lebih tingginya unsur Si, Mn dan Fe dari standar. • Terjadinya kegagalan berupa retakan disebabkan adanya batas pertemuan logam cair yang mempunyai struktur mikro yang berbeda akibat double shoot pada proses die casting. Penjalaran retakan terletak pada batas perubahan struktur mikro dari struktur Al-matrriks Si-eutektik 8 eutektik α + Si yang halus dan kasar sehingga terjadi ketidak homogenan struktur mikro dan menginisiasi terjadinya retakan secara mikro. DAFTAR PUSTAKA 1. R. Molina, P. Amalberto, M. Rosso, Metallurgical Science and Technology, 2011, Vol. 29-1, p. 5-15. 2. John E Gruzleski, The Treatment of Liquid Aluminium Silicon Alloys, American Society, Inc, USA, 1990 3. ASM. Metals Hand Book, Vol. 12, Fractography, American Society for Metals, Ohio, 1998. 4. JIS Standard Handbook, Ferrous Materials and Metallurgy, Japanese Standard Association. 5. Porter and Easterling, Phase Transformations in Metals and Alloys, second edition, London, 1992. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this MolinaP AmalbertoM RossoR. Molina, P. Amalberto, M. Rosso, Metallurgical Science and Technology, 2011, Vol. 29-1, p. 5-15.
ApaSaja Bagian-Bagian dari Karburator Mobil? 1. Inlet Hose 2. Jarum Pelampung 3. Komponen Pelampung 4. Main Jet 5. Venturi 6. Choke 7. Float Chamber Atau Ruang Bakar 8. Throttle Valve 9. Screw Control Apa Saja Bagian-Bagian dari Karburator Mobil? 1. Inlet Hose Inlet hose Inlet hose merupakan bagian dari komponen karburator berupa selang masuk.
Komponen Karburator Mobil Macam dan Fungsinya. Carburetor atau karburator merupakan komponen utama yang terdapat dalam sistem bensin konvensional. Fungsi dari unsur mesin tersebut adalah untuk menyuplai bensin ke dalam aliran udara dengan takaran yang pas. Dari bentuknya yang terbilang besar, mungkin anda bertanya tanya apa saja komponen karburator mobil? Untuk lebih jelasnya, berikut ulasannya. Apa Saja Bagian-Bagian dari Karburator Mobil? 1. Inlet Hose Inlet hose Inlet hose merupakan bagian dari komponen karburator berupa selang masuk. Selang tersebut berfungsi sebagai pengalir bensin dari ujung selang penampungan bensin. Dari selang inilah bahan bakar bensin dapat masuk ke dalam mesin karburator. Komponen inilah yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar agar mobil bisa beroperasi. 2. Jarum Pelampung Jarum Pelampung Jarum pelampung juga bisa disebut sebagai katup bensin, fungsi jarum pelampung adalah untuk membuka dan menutup inlet hose. Bentuk jarum ini berupa segitiga dengan ujung yang mengarah ke dalam bagian inlet hose. Ukuran diameter bawah pada unsur jarum ini lebih besar, sehingga pada saat komponen ini terdorong ke atas maka saluran bensin akan tertutup. Akibatnya bensin dari inlet hose tidak mengalir. Pada saat jarum pelampung turun, maka bahan bakar akan kembali mengalir karena saluran terbuka. Secara umum, fungsi dari bagian ini sendiri ialah untuk mengontrol volume bahan bakar yang tadinya sudah tertampung di bak karburator. Apabila volume bahan bakar pada mangkok berkurang, maka kinerja karburator tidak maksimal. 3. Komponen Pelampung Komponen Pelampung Pelampung merupakan sebuah komponen plastik yang mengapung pada benda cair. Fungsi pelampung adalah mengontrol posisi jarum pelampung sesuai volume bensin di dalam karburator mobil. Pelampung bisa juga disebut dengan float. Pelampung mempunyai peran penting dalam mengatur banyaknya bahan bakar yang akan masuk ke dalam ruang. Apabila terjadi kesalahan dalam set tinggi pelampung, maka bahan bakar yang masuk ke bagian ruang pelampung karburator tidak dapat terkontrol dengan baik. Hal ini akan mengakibatkan berlebihnya bahan bakar atau kita sering menyebutnya sebagai karburator yang mengalami banjir. Oleh sebab itu, Anda perlu langsung membawanya ke tempat servis. 4. Main Jet Main jet Main Jet juga dipakai sebagai part pendukung untuk menyuplai bahan bakar ke ruang bakar. Meskipun fungsinya mirip, namun main jet bekerja untuk mengalirkan bensin ketika putaran mesin sudah sampai di tengah. Ketika knalpot jenis aftermarket digunakan dengan tujuan mendongkrak kekuatan, maka mekanik handal menyarankan untuk ganti ukuran main jet. Bila ukuran main jet yang dipasang kekecilan, maka mesin akan memiliki efek layaknya tarikan nafas yang pendek pendek. Jika ukuran terlalu besar, ketika motor digas penuh tenaga daya tariknya akan terasa mengambang. Atau dengan kata lain motor seperti tidak bertemu peak power-nya. Diameter main jet umumnya disesuaikan dengan kapasitas mesin yang bertujuan agar perbandingan campuran bahan bakar dan udara bisa tetap stabil. Komponen ini terhubung secara langsung ke dalam ruang pelampung pada karburator mobil dengan posisi miring posisi input lebih rendah. Hal tersebut menyebabkan bensin tidak tumpah ke dalam venturi. Bentuk komponen yang mengerucut semakin lancip ke bawah sehingga apabila gas ditarik, maka jarum skep akan terangkat. Akibatnya, hasil dari campuran bensin dengan udara bersih akan semakin besar. Hal ini membuat kendaraan melaju semakin kencang. Komponen kecil ini memiliki fungsi yang cukup penting pada sistem karburator pada mobil. 5. Venturi Venturi Venturi karburator adalah lubang sempit di tengah jalan masuknya udara pada karburator. Fungsi dari komponen ini sendiri adalah untuk meningkatkan kecepatan udara yang disebabkan oleh adanya perbedaan diameter pada lubang. Sehingga bensin yang ditampung di dalam mangkok karburator akan terhisap ke ruang bakar melalui komponen pilot jet atau main jet. Kenaikan bahan bakar dari dalam mangkuk karburator disebabkan karena adanya tekanan udara di venturi karburator kurang dari 1 atm, sedangkan udara di lubang karburator sekitar 1 atmosfir. Perbedaan itulah yang dapat menyebabkan bahan bakar terhisap dan memercik seperti embun bercampur dengan udara yang disedot oleh kevakuman di dalam ruang bakar. Untuk cara kerja venturi, komponen Fluida bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan lebih rendah. Hal tersebut karena ada perbedaan tekanan di dalam mangkok karburator mobil yang lebih tinggi daripada venturi, sehingga bensin bisa naik menuju karburator dari mangkok karburator. Sebagai informasi, venturi memiliki 3 jenis berdasarkan dengan tipe yang digunakan. 6. Choke Choke Valve Komponen sistem karburator yang selanjutnya biasa disebut dengan nama Choke Valve. Mobil dapat dikatakan nyaman apabila bagian yang satu ini selalu dijaga dan dirawat dengan baik. Choke sendiri berperan sebagai komponen yang utama dalam penambahan campuran bahan bakar mobil. Bagian ini juga perlu dirawat setiap saat agar kondisi mobil tetap prima. Melalui proses pencampuran, kendaraan akan lebih cepat hidup saat akan dikemudikan. Seperti yang sudah dijelaskan, peranan komponen ini cukup penting bagi setiap kendaraan roda empat. Choke valve juga sangat cocok ketika digunakan ketika start up kendaraan. Sebagai saran, jangan lupa untuk periksa komponen ini di tempat servis resmi. 7. Float Chamber Atau Ruang Bakar Float Chamber komponen pada karburator yang juga tak kalah penting ialah Float Chamber atau ruang bakar. Seusai bahan bakar terisi penuh, bagian pelampung akan secara otomatis naik dan menutup katup bakar. kemudian, pelampung tersebut akan bekerja dengan mengikuti tinggi rendahnya bahan bakar. Apabila terjadi banjir, sistem pelampung dapat bekerja tidak optimal Ruang bakar atau Float Chamber pada karburator mobil memiliki fungsi sebagai wadah pembakaran pada kepala silinder. Proses pembakaran akan terjadi seiring dengan bercampurnya bahan bakar dengan oksigen yang dikompresi. Ruang bakar ini sendiri terhubung langsung dengan beberapa bagian seperti katup buang, katup masuk, dan pemasangan busi. 8. Throttle Valve Throttle Valve Throttle Valve biasa disebut dengan Piston Valve, yang merupakan komponen penting sistem karburator. fungsi dari komponen ini sendiri ialah untuk mengatur besar kecilnya pasokan campuran udara yang masuk ke dalam bagian ruang bahan bakar. Kinerja unsur yang satu ini berjalan seiringan dengan jarum skep atau main jet. Apabila trhottle valve terbuka, maka main jet juga akan mengalami hal yang sama. Sebagai saran, lakukan pengecekan rutin yang sama dengan komponen penting lainnya. dengan demikian unsur karburator yang satu ini tetap bekerja dengan baik dan sempurna. Apabila mobil terasa nyaman dan aman, mengendarainnya pun juga lebih tenang. 9. Screw Control Screw Control jika ditelaah lebih dalam, terdapat dua jenis sekrup pengatur pada komponen karburator, yakni idle mixture air screw dan idle speed air screw. Sekrup idle berfungsi untuk mengatur sudut buka katup gas pada pedal release. Melalui sekrup tersebut, katup gas tidak akan tertutup rapat ketika melakukan idle. Dengan demikian udara dapat lewat saluran meski volume karburator mobil kecil. Itulah beberapa komponen karburator dalam kendaraan roda empat. Mulai dari inlet hose hingga screw control, semua komponen tersebut harus selalu diperiksa secara berkala. Pasalnya, jika salah satu komponen tersebut mengalami kerusakan maka performa mobil akan kian menurun setiap harinya. Untuk urusan aki mobil anda percayakan pada yang sudah berpengalaman puluhan tahun dengan menjunjung slogan GantiAkiDimanaSaja serta memberikan keunggulan yang di tawarkan oleh yaitu Gratis antar pasang langsung sampai di tujuan dalam 60 menit, Barang yang di jual pasti ORIGINAL! dan yang pasti MURAH!SzDY.